Sudah lama nih SBH Pesanggaran tak posting berita. Bagaimana kabarnya kawan-kawan laskar Bakti Husada? Tentunya masih semangat ya. Kalau ingat terus jargonnya SBH Pesanggaran "Sehat Ada Karena SBH Jaya" tentunya masih berpacu lah. Serasa dapat pelukan motivasi dari pacar Mabisaka.
Suasana ketika lomba Krida Bina Gizi
Karena sudah lama nggak ada postingan, bukan berarti SBH Pesanggaran nggak ada kegiatan lho. Postingannya terkendala gara-gara hilangnya negara api Sie Publikasi dan Dokumentasi karena sedang kuliah di berbagai Universitas ternama di Indonesia. Alhamdulillah jebolan SBH Pesanggaran banyak yang diterima mertua di fakultas/ prodi bidang kesehatan. Mangkanya sibuk terus tuh mikirin gebetan kuliahnya. Beberapa juga ada yang lagi nempuh Ners. Nggak sia-sia lah ilmu yang didapat dari Saka Bakti Husada.
Baiklah, di sela-sela kesibukan para generasi penerus SBH Pesanggaran, kami akan memposting kegiatan SBH Pesanggaran selama Bulan Ramadhan kemarin. Emang sudah agak telat sih. Tapi nggak masalah. Semoga kegiatan-kegiatan kami selama Ramadhan bisa menginspirasi.
1. Buka Bersama
Kegiatan buka bersama menjadi momen yang romantis indah di Bulan Ramadhan. Tujuannya adalah untuk mempererat hubungan kita berdua tali silaturrahmi antar anggota Saka Bakti Husada. Tak perlu mewah. Cukup sederhana saja, yang penting bisa makan bareng. Bagi temen-temen SBH yang ingin ngadakan buka bersama, tak usah ragu ya. Gak butuh biaya banyak kok. Cukup butuh tekad yang besar dan rasa kebersamaan yang tinggi serta sedikit bahan masakan. Masak bersama temen satu krida lebih nikmat lho. :)
Kegiatan ini kami laksanakan bersamaan dengan kegiatan buka bersama. Sambil menunggu pacar dari negara api saatnya berbuka puasa, kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan. Selain bisa jadi media untuk saling tukar-menukar cincin ilmu, kegiatan ini terbukti ampuh sebagai kegiatan ngabuburit yang positif. Sambil saling lempar tangkap pendapat, nggak terasa lho tiba-tiba saja adzan magrib berkumandang. Hehe..
3. Bagi-bagi Takjil
Selain dua kegiatan di atas, bagi-bagi takjil juga jadi momen indah bersamamu kami di Bulan Ramadhan. Kegiatan ini juga melibatkan Saka Wirakartika dan Saka Bahari. Meski hanya bagi-bagi uang minuman gratis saja, setidaknya kegiatan ini mampu memberikan kesan positif kepada masyarakat bahwa ternyata anak Pramuka memang bisa diandalkan. Kegiatannya tidak hanya nyanyi lagu Sebatas Patok Tenda dan tepuk-tepuk saja, tapi juga bisa berbagi kepada sesama.
Pembagian takjil kepada masyarakat
Semua dapat jatah
Demikianlah sekilas kegiatan SBH Pesanggaran selama Ramadhan. Semoga menginspirasi teman-teman SBH di daerah lain untuk terus semangat dan mewujudkan kegiatan-kegiatan positif serupa. Keseruan kegiatan ini dapat disaksikan melalui video berikut.
Donor Darah merupakan salah satu bentuk tindakan sosial yang sangat mulia tanpa mengharapkan pamrih. Tapi sayang, masih sedikit orang yang tergerak hatinya untuk mendonorkan darahnya. Kebanyakan orang takut karena banyak orang yang menganggap bahwa donor darah itu menyakitkan dan membuat badan menjadi lemah. Jika kalian beranggapan seperti itu mending buang jauh-jauh deh.... karena itu sebuah anggapan yang salah . sebenarnya donor darah memberikan banyak manfaat yakni sebagai berikut:
- Donor darah dapat menurunkan kadar kolesterol. Secara tidak langsung kolesterol yang ada di dalam darah akan berkurang.
- Bersama dengan keluarnya darah yang lama. jadi sangat bagus untuk menurunkan kolesterol. Donor darah dapat mencegah munculnya penyakit stroke.
- Terjadinya pembaruan produksi sel darah merah. Darah yang sudah didonorkan akan diganti darah baru dalam tubuh sehingga produksi sel darah merah akan terus terjaga.
- Mencegah resiko terkena penyakit langka
- Menurunkan resiko terkena penyakit kanker
Perlu kalian ketahui bahwa donor darah secara rutin dapat menurunkan berat badan serta bisa membantu kalian memiliki pikiran yang sehat dan stabil. donor darah juga dapat mencegah penuaan dini. Nah.... banyak sekali kan manfaat dari donor darah ini. Dengan begini ada yang masih takut untuk donor darah???..... jika ada. buanglah rasa takutmu itu,hilangkan hal-hal negatif yang menghantuimu. dengan donor darah kita bisa membantu orang membutuhkan jadi jangan ragu untuk donor darah.
Setelah menunggu beberapa waktu dan proses yang panjang akhirnya pelantikan anggota Saka Bakti Husada Sri Tanjung Kwartir Pesanggaran rotasi IX telah sukses diadakan. Seperti pelantikan anggota rotasi VIII serangkaian kegiatan tersebut diaplikasikan melalui perkemahan Sabtu-minggu. Tidak hanya anggota Saka Baakti Husada saja, tapi acara juga dihadiri Saka Bahari dan Saka Wira Kartika Kwartir Pesanggaran. hal ini dilakukan demi menggalang jiwa korsa antara saka-saka yang ada di kwartir pesanggaran.
Tujuan adanya acara ini selain pelantikan anggota baru, juga sebagai pengembangan mental, fisik, pengetahuan serta spiritual anggota baru. Dengan diadakannya pengembangan ini anggota baru mampu menjadi kader yang sigap, tangkas, cerdas dan mampu mengaplikasikan ilmu yang didapatkan ke masyarakat luas.
Dalam acara tersebut terdapat beberapa agenda penting diantaranya jelajah malam, sharing antar saka, kegiatan rohani, yang bertujuan mengembangkan mental dan spiritual kader-kader kesehatan sehingga mereka mempunyai bekal dan mampu memberi kesan serta memberi warna pada Saka Bakti Husada mendatang.
Hingga acara penutupan kegiatan berjalan tanpa kendala. Banyak sekali hikmah yang dapat diambil dari agenda ini diantaranya selalu meningkatkan kedisiplinan dan wawassan sehingga menjadi kader yang berguna dan berbakti di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar.
Kegiatan ini ditutup dengan serah terima jabatan rotassi VII ke rotasi VIII begitu pula dengan sumpah janji, penyematan badge, penyegaran dan sayonara
Di musim penghujan seperti ini, persoalan air bersih sering kali menjadi masalah. Mulanya air memang jernih tapi lama-kelamaan menjadi keruh. Bagaimana cara mengatasinya?
Nah... kali ini Saka Bakti Husada Sritanjung akan memaparkan cara untuk mengatasi masalah air keruh agar dapat dimanfaatkan kegunaanya.
Penjernihan air menggunakan cara tradisional
Penjernihan air menggunakan cara tradisional sampai sekarang masih banyak dipergunakan selain bahan yang digunakan murah bahannyapun mudah kita temukan. Caranya hanya cukup dengan menyediakan sebuah tempat bisa terbuat dari drum bekas ataupun dibuat dari semen, selanjutnya mulai pada lapisan pertama penyaringan adalah:
Bahan:
10 (sepuluh) kg arang
10 (sepuluh) kg ijuk
pasir beton halus
batu kerikil
2 (dua) buah kran 1 inci
batu dengan garis tengah 2-3 cm
Peralatan:
1 (satu) buah bak penampungan
1 (satu) buah drum bekas
Pembuatan:
Sediakan sebuah bak atau kolam dengan kedalaman 1 meter sebagai bak penampungan.
Buat bak penyaringan dari drum bekas. Beri kran pada ketinggian 5 cm dari dasar bak. Isi dengan ijuk, pasir, ijuk tebal, pasir halus, arang tempurung kelapa, baru kerikil, dan batu-batu dengan garis tengah 2-3 cm (lihat Gambar).
Penggunaan:
Air sungai atau telaga dialirkan ke dalam bak penampungan, yang sebelumnya pada pintu masuk air diberi kawat kasa untuk menyaring kotoran.
Setelah bak pengendapan penuh air, lubang untuk mengalirkan air dibuka ke bak penyaringan air.
Kemudian kran yang terletak di bawah bak dibuka, selanjutnya beberapa menit kemudian air akan ke luar. Mula-mula air agak keruh, tetapi setelah beberapa waktu berselang air akan jernih. Agar air yang keluar tetap jernih, kran harus dibuka dengan aliran yang kecil.
Pemeliharaan:
Ijuk dicuci bersih kemudian dipanaskan di matahari sampai kering
Pasir halus dicuci dengan air bersih di dalam ember, diaduk sehingga kotoran dapat dikeluarkan, kemudian dijemur sampai kering.
Batu kerikil diperoleh dari sisa ayakan pasir halus, kemudian dicuci bersih dan dijemur sampai kering.
Batu yang dibersihkan sampai bersih betul dari kotoran atau tanah yang melekat, kemudian dijemur.
Keuntungan:
Air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja misalnya : sungai, rawa, telaga, sawah dan sumur.
Cara ini berguna untuk desa yang jauh dari kota dan tempatnya terpencil.
Hasil penjernihan air
Selain dari bahan dan cara-cara di atas perlu kita ketahui ternyata Biji kelor mampu menjernihkan air keruh lho..
Berdasarkan penemuan Enos Tangke Arung, MP, dosen Fahutan Unmul yang menemukan biji kelor dan menyulapnya menjadi ”serbuk ajaib” yang dapat mengubah air keruh dengan partikel tanah maupun unsur logam menjadi air bersih layak konsumsi, dan memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan.
Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air.
Cara memperoleh serbuk tersebut cukup sederhana, yaitu dengan menumbuk biji buah kelor yang sudah tua hingga halus, kemudian ditaburkan ke dalam air limbah, dengan perbandingan tiga sampai lima miligram untuk satu liter air dan diaduk cepat. Dalam waktu 10 hingga 15 menit setelah pengadukan, partikel-partikel kotoran yang terdapat di dalam air akan menyatu dan mengendap, sehingga air menjadi jernih.
Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air bersih.
Mengingat begitu pentingnya bekal keterampilan pertolongan pertama bagi para kader kesehatan seperti SBH, maka hari ini SBH Sri Tanjung melatih pribadi para anggotanya untuk lebih jauh mengenal mengenai PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat). Bersama kakak-kakak perawat dari Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi sebagai instruktur, kegiatan ini mampu menggugah semangat anggota SBH untuk lebih memacu keterampilannya di bidang kesehatan.
Instruktur dari Universitas Bakti Indonesia ketika memberikan materi PPGD
Berikut materi yang disampaikan.
PPGD
Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) ialah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Dengan semakin kompleksnya kehidupan kita dan lingkungannya, maka PPGD sudah menjadi satu kebutuhan yang sangat penting.
Metode Evaluasi Korban
Airway
Apakah jalan udara (pernapasan) terbuka atau terhalang? (oleh debu, air, atau darah kering).
Breating
Apakah korban bernapas? Lihat, dengar dan rasakan hembusan nafas si korban.
Circulation
Apakah ada denyut nadi? Apakah ada pendarahan luar? Periksa perubahan warna kulit si korban dan suhu tubuh sebagai indikasi adanya masalah peredaran darah.
Korban Tidak Sadar
- Hubungi 118
- Baringkan korban dan berlututlah di sebelahnya, tegak lurus dengan bahu korban.
- Periksa pernapasannya dengan Lihat - Dengar – Rasakan selama 5 – 10 detik.
- Jika korban tidak bernapas, segera lakukan pernapasan bantuan dari mulut ke mulut.
- Ketika korban bernapas lagi, miringkan dia dalam posisi pemulihan.
- Luruskan kaki korban, kemudian silangkan salah satu tangannya ke bahu, tekukkan salah satu kakinya yang terdekat dengan Anda.
- Gulirkan korban dengan mendorong bahu dan pinggul (untuk menghindari kemungkinan cedera di tulang belakang) menjauhi Anda.
- Tempatkan lengan yang dinaikkan ke atas sebagai penopang atau bantal kepalanya
Pemindahan Korban
- Berdirilah di samping korban; di sisi tubuh yang terluka. Namun, jika tangan atau bahu yang terluka, berdirilah disisi tubuh yang lain.
- Rangkulkan tangan Anda ke belakang korban dan pegang pinggulnya.
- Rangkulkan tangan korban ke pundak Anda dan sanggalah korban dengan bahu Anda.
- Pegang tangannya. Pindahkan korban perlahanlahan. Melangkah dengan kaki bagian dalam terlebih dahulu.
Catatan: Jika tidak ada tandu maka membungkuk dan berjongkoklah di kaki korban; pegang pergelangan kakinya dengan erat; seret korban perlahan-lahan menjauhi dari bahaya, Ketika Anda menyeret korban, usahakan tubuh korban tetap rata dengan tanah.
Memindahkan Korban yang Sadar
- Berdirilah di samping korban; di sisi tubuh yang terluka. Namun, jika tangan atau bahu yang terluka, berdirilah disisi tubuh yang lain.
- Rangkulkan tangan Anda ke belakang korban dan pegang pinggulnya.
- Rangkulkan tangan korban ke pundak Anda dan sanggalah korban dengan bahu Anda.
- Pegang tangannya. Pindahkan korban perlahanlahan. Melangkah dengan kaki bagian dalam terlebih dahulu. Cara Penanganan Fraktur
- Jika memungkinkan, segera panggil dokter.
- Cegah kerusakan lebih lanjut dengan memakaikan bidai.
- Jika terjadi pendarahan tekanlah dengan keras pembuluh darah yang berdarah dengan pembalut yang bersih.
- Gunting atau lepaskanlah pakaian si korban
- Jika ada tulang yang menonjol keluar dari kulit, tutupilah dengan kain dan pakaikan sebuah bidai.
- Jika merasa ragu apakah ada fraktur atau tidak, sebaiknya ambil aman saja, pakaikanlah sebuah bidai
Pertolongan Pada Korban Pendarahan
Perdarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah karena pembuluh tersebut mengalami kerusakan.kerusakan ini bisa disebabkan oleh benturan fisik, sayatan, atau pecahnya pembuluh darah yang tersumbat.
Catatan : Bila perdarahan ini tidak diatasi dengan segera maka nyawa korban dapat terancam maut dengan tanda awal menjadi lemah, syok, dan akhirnya meninggal.
PENANGANAN PADA PENDARAHAN
Perlindungan terhadap infeksi :
a. Pakai APD (alat perlindungan diri) agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban
b. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan
c. Cucilah tangan segera setelah selesai merawat
d. Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban
Pendarahan Besar:
a. Jangan buang waktu mencari penutup muka
b. Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung tangan).
c. Bila tidak berhenti maka tinggikan bagian tersebut lebih tinggi dari jantung , bila masih belum berhenti maka lakukan penekanan pada titik-titik tekan.
d. Pertahankan dan tekan cukup kuat
e. Pasang pembalut penekan.
Pendarahan Ringan atau Terkendali
a. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
b. Tekan sampai perdarahan terkendali
c. Pertahankan penutup luka dan balut
d. Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama
Pendarahan Terbuka
Tindakan penanganan korban kecelakaan
1. Tekanan Langsung pada Cedera
2. Elevasi
3. Tekanan pada titik nadi
4. Immobilisasi
5. Torniquet
6. Kompres dingin
Pendarahan Tertutup
- Memar disertai nyeri tubuh
- Pembengkakan terutama di atas alat tubuh penting
- Cedera pada bagian luar
- Nyeri, bengkak dan perubahan bentuk pada alat gerak
- Nyeri bila ditekan atau kekakuan pada dinding perut, dinding perut membesar
- Muntah darah
- Buang air besar berdarah,
- Luka tusuk khususnya pada batang tubuh
- Darah atau cairan mengalir keluar dari hidung atau telinga
- Batuk darah
- Buang air kecil bercampur darah
- Gejala dan tanda syok.
Penanganan Korban Pendarahan
1. Baringkan korban
2. Pertahanan jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi
3. Berikan oksigen bila ada
4. Periksa pernafasan dan nadi secara berkala
5. Rawat sebagai syok
6. Jangan memberikan makan atau minum
7. Jangan lupa mengenai cedera atau gangguan lainnya
8. Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat
Rest
Korban diistirahatkan dan dibuat senyaman mungkin
Ice
Bagian yang luka dikompres es sehingga darahnya membeku. Darah yang membeku ini lambat laun akan terdegradasi secara alami melalui sirkulasi dan metabolisme tubuh.
Commpression
Bagian yang luka dibalut dengan kuat untuk membantu mempercepat proses penutupan lubang/bagian yang rusak pada pembuluh darah
Elevation
Kaki dan tangan korban ditinggikan sehingga lebih tinggi dari jantung.
Dalam rangka menyambut hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke-69, sudah sepatutnya sebagai kader kesehatan dengan semangat Dasadarma dan Pancasila, SBH Sri Tanjung ikut andil dalam usaha mengisi kemerdekaan. Selain merupakan tugas wajib sebagai anak bangsa, usaha mengisi kemerdekaan sejatinya merupakan sarana bagi pemuda untuk berkarya.
Tahun ini Sri Tanjung berpartisipasi kembali dalam kegiatan gerak jalan. Seperti 2 tahun silam, gerak jalan kali ini juga tidak lepas dari tema kesehatan. Berpenampilan ala tim medis, sangga SBH menghentakkan kakinya di atas jalan Kota Pesanggaran. Berpacu dengan waktu menempuh jarak 7 km, berbekal semangat yang menggebu dan dua kaki kokoh yang terus melangkah. Hingga pada akhirnya partisipasi ini terselesaikan dalam waktu 2 jam dengan kondisi fisik yang telah terkuras namun berhias senyum lepas para laskar SBH.
SBH dengan PMR dari beberapa sekolah SMA/ MA/ SMK
Tidak hanya itu, laskar SBH juga masih terus berpartisipasi aktif sebagai tim medis upacara kemerdekaan seperti tahun-tahun sebelumnya. Menggandeng PMR dari beberapa sekolah, tugas SBH Sri Tanjung sebagai kader kesehatan kian menunjukkan keselarasannya dalam merangkul kalangan sebaya untuk ikut peduli pada semangat kesehatan. Kini tinggal menunggu masa satu tahun ke depan lagi dan kami akan selalu siap untuk menularkan semangat sehat bagi internal, lingkungan, maupun masyarakat.
Ramadhan hampir mencapai penghujung. Hampir satu bulan penuh tubuh kita menjadi pahlawan dalam memerangi berbagai kondisi yang menuntut diri kita untuk tetap segar walaupun dengan kondisi perut kosong seharian. Tentunya sangat perlu sekali untuk mengetahui bagaimana perencanaan menu yang baik agar status gizi kita tetap terjaga walaupun pemenuhannya hanya pada waktu malam hari saja. Hal inilah yang menjadi agenda kegiatan ramadhan SBH Sri Tanjung 1 minggu yang lalu.
Anggota SBH Sri Tanjung saat buka bersama
Menjelang buka bersama, anggota SBH Sri Tanjung mencoba mengulas secara singkat mengenai perencanaan menu yang baik. Dengan sampel satu porsi menu buka bersama sebagai media ulasan. Sampel ini digunakan sebagai contoh perencanaan menu 1 hari.
Pada bulan Ramadhan, perencanaan menu yang baik harus tetap memenuhi kaidah makanan seimbang sebagai pedoman. Meskipun porsi menu utama hanya dikonsumsi ketika berbuka dan sahur saja, namun tetap harus memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi sebagai sumber energi, pembangun, dan pengatur. Berikut ini adalah contoh perencanaan menu 1 hari di bulan Ramadhan.
- Nasi 200 gram 1,5 gelas - Semur daging 35 gram 1 potong sedang - Tahu bumbu - Rujak 110 gram 1 buah besar - Tumis kangkung + taoge 100 gram 1 mangkuk - Pisang raja 50 gram 1 buah
Perencanaan menu tersebut adalah perencanaan menu standard yang dapat dikonsumsi guna menjaga status gizi kita agar tetap dalam kondisi baik.
"Lalu bagaimana jika bahan-bahan di atas nggak ada? Kan susah cari-cari daging?"
SBH Sri Tanjung ketika mengulas tentang perencanaan menu
"Nggak usah khawatir". Kita dapat dapat menggantikannya dengan makanan-makanan nabati. Sebagai contoh protein dan lemak dari pecek lele dapat kita gantikan dengan kacang-kacangan atau buah alpukat. Lalu zat besi dan protein dari semur daging dapat kita gantikan dengan brokoli atau bayam ditambah susu kedelai. Tapi, jika memungkinkan, sesekali harus makan makanan hewani ya. Sebab kandungan kalori pada makanan hewani secara umum jauh lebih besar dibandingkan makanan nabati. Selain itu, juga terdapat beberapa zat pada makanan nabati yang tidak terdapat pada makanan hewani.
Jadi, meskipun puasa, harus tetap dipenuhi ya gizinya. Jangan jadikan puasa kalian sebagai alasan untuk bermalas-malasan dan selalu beranggapan bahwa tubuh kalian lebih lemah ketika berpuasa.
Anggota SBH Sri Tanjung ketika menjelaskan tentang gizi sembang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mendengar istilah 4 sehat 5 sempurna. Istilah ini menjadi istilah wajib yang perlu diajarkan sebagai pedoman pemenuhan status gizi seseorang. Namun jangan heran jika istilah ini ternyata salah. Lho, kok bisa? Mari simak ulasan berikut.
Para ahli gizi menilai pedoman ini salah karena makanan 4 sehat 5 sempurna tidak dapat diterapkan kepada orang-orang dengan alasan beberapa faktor. Faktor-faktor ini di antaranya adalah: - Ekonomi - Sosial budaya - Kondisi kesehatan - Umur - Berat badan - Aktivitas - Kebiasaan makan - Ketersediaan pangan setempat Beberapa faktor di atas sangat mempengaruhi tingkat pemenuhan gizi seseorang. Sehingga tidak serta merta makanan 4 sehat 5 sempurna dapat dikonsumsi begitu saja.
Pemaparan Kak Anggung mengenai gizi seimbang
Sudah banyak sekali media yang membahas mengenai kesalahkaprahan ini. Di antaranya adalah seperti yang dibahas di situs kompas.com. Pedoman makanan 4 sehat 5 sempurna harus diganti dengan istilah yang tepat. Maka dari itu kini kita mengenal istilah gizi seimbang. Pedoman mengenai gizi seimbang ini telah ditetapkan dengan istilah baku yakni PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang). Dengan begini maka kita tak akan salah dalam usaha memperbaiki status gizi.
Materi mengenai gizi seimbang ini dapat didownload DI SINI. Di dalamnya juga terdapat kuis-kuis seru yang telah kami susun berdasarkan agenda kegiatan mengenai gizi seimbang beberapa waktu lalu.
Alhamdulillah... Akhirnya kegiatan pelantikan anggota baru Saka Bakti Husada Sri Tanjung Kwartir Ranting Pesanggaran, Banyuwangi berjalan lancar. Kegiatan pelantikan sukses dilaksanakan dengan serangkaian kegiatan yang terangkum dalam perkemahan Sabtu-Minggu. Melibatkan Saka Bahari dan Saka Wirakartika, kegiatan pelantikan ini menjadi cermin kesatuan Gerakan Pramuka meskipun terdiri dari berbagai macam Satuan Karya Pramuka.
Outbond, pengikis kesenjangan antar anggota
Pemantapan mental, fisik, dan spiritual calon anggota baru adalah fokus pada kegiatan pelantikan. Dengan bekal mental, fisik, dan spiritual yang baik, anggota baru Saka Bakti Husada nantinya diharapkan mampu berperan aktif dalam implementasi kegiatan kesakaan yang merupakan tujuan utama Satuan Karya Pramuka. Implementasi kegiatan Saka Bakti Husada dengan sasaran utama lingkungan sekitar memang membutuhkan kader-kader kesehatan dengan kepribadian yang telah tertata. Maka tidak mungkin jika tantangan berat yang ada di masyarakat saat ini dapat teratasi dengan rendahnya semangat anggota.
Serah terima jabatan SBH rotasi VII ke rotasi VIII
Penyegaran
Jabat penutup kegiatan
Sedikitnya terdapat 4 agenda penting yang telah terlaksana dalam rangka pembinaan sikap-sikap kader kesehatan di atas. Pembinaan jiwa spiritual melalui sharing keagamaan, pembinaan mental melalui kegiatan penggalian mimpi dan motivasi, pembinaan fisik melalui kegiatan jelajah malam, serta disempurnakan dengan kegiatan outbond dalam rangka pengikisan kesenjangan antar anggota. Dengan metode terjadwal dan tanpa duga, pembinaan ini mampu memberikan nilai baru kepada calon anggota. Bahkan tidak sedikit pula anggota kepanitiaan ikut merasakan nilai ini di dalam jiwa mereka.
Hingga sampai pada penutup kegiatan, akhirnya pelantikan anggota baru Saka Bakti Husada ini dapat menjadi bahan pelajaran sekaligus renungan bagi anggota terlantik untuk terus meningkatkan kemampuan dan disiplin diri demi mewujudkan cita-cita organisasi. Dampak peningkatan sikap inilah yang diharapkan mampu berguna bagi keluarga maupun lingkungan. Sehingga kesakaan benar-benar mampu menjadi wadah pembinaan bakat dan minat yang positif bagi anggota.
Motivasi kecil pada penutupan kegiatan
Serah terima jabatan rotasi VII ke rotasi VIII mewarnai penutupan kegiatan ini. Begitu pula dengan penyematan badge, sumpah janji anggota, penyegaran, dan jabat perpisahan akhir kegiatan.
Kepanitiaan yang juga melibatkan Saka Bahari dan Saka Wirakartika
Ketika terjadi suatu kecelakaan, hal terpenting yang harus dilakukan adalah mengenai bagaimana sikap kita sebagai kader kesehatan mengatasi masalah yang ada. Sikap tanggap namun tenang tetap harus dijaga dalam melaksanakan tindakan PPGD terhadap korban. Hal serupa juga harus kita lakukan ketika berada pada kondisi bencana di suatu wilayah.
Salah satu hal yang perlu dilakukan ketika kita dihadapkan pada situasi-situasi seperti ini adalah pertolongan terhadap korban. Penempatan korban pada wilayah aman adalah prioritas penting setelah melakukan tindakan-tindakan pencegahan kematian seperti pemeriksaan tanda-tanda vital dan pada kondisi lebih lanjut adalah resusitasi.
Nah, untuk dapat melakukan transportasi korban dengan benar, tentunya diperlukan teknik-teknik tertentu agar pemindahan benar-benar mampu memberikan kondisi kepada korban yang lebih baik, bukan malah memperburuk keadaan karena teknik yang salah. Apalagi jika kita dihadapkan dengan tenaga penolong dengan jumlah yang variatif. Tentu tidak akan sama teknik pemindahan/ transportasinya ketika kita bersama 2 penolong yang lain, 1 penolong yang lain, atau bahkan sendiri.
Nah, hari ini kita akan belajar teknik-teknik transportasi PPGD dengan jumlah penolong yang beragam. Sesuai dengan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu yang bersamaan dengan kunjungan Kak Anas Ansori dari Saka Wana Bakti Sempu, teknik-teknik ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
1 PENOLONG
a) Korban Tidak Sadar
- Teknik sampir bahu (korban dalam kondisi tengkurap)
Teknik ini dilakukan ketika sudah dipastikan bahwa korban tidak mengalami patah tulang, urai sendi, atau cedera semacamnya. Jika korban mengalami patah tulang punggung, maka teknik ini jangan dilakukan. Sebab hanya akan menyebabkan kondisi korban semakin fatal.
- Teknik sampir bahu (korban dalam kondisi terlentang)
Teknik ini juga dilakukan pada kondisi yang sama seperti pada teknik kondisi korban tengkurap.
- Korban berada di dalam reruntuhan gedung
Teknik ini lebih sering dipakai ketika kondisi kebakaran yang terjadi di dalam gedung. Prioritas utama adalah korban yang kita tolong, sehingga posisi penolong harus berada di atas korban untuk melindungi tubuh korban dari reruntuhan.
- Teknik membopong
Jika korban adalah anak-anak, maka teknik ini bisa digunakan karena lebih praktis dibandingkan dengan teknik-teknik lainnya. Namun jika penolong memiliki tenaga yang lebih, teknik ini pun bisa dilakukan untuk korban orang dewasa.
- Tenaga penolong yang lemah
Ketika kita tidak memiliki tenaga yang cukup untuk melakukan pertolongan terhadap korban, secara darurat kita dapat memindahkan korban ke tempat yang aman. Tujuannya adalah untuk mengurangi resiko terjadinya kondisi yang lebih darurat dibandingkan jika korban berada pada wilayah bencana.
Kita dapat menggunakan tangan kosong maupun alat seadanya sebagai fasilitas pendukung. Alat yang digunakan dapat berupa kain atau selimut. Usahakan untuk memilih kain yang tebal untuk meminimalisir luka ketika tubuh korban bergesekan dengan tanah/ ground. Teknik ini hanya layak dilakukan untuk pemindahan korban pada jarak yang relatif dekat.
Tarikan bahu
Tarikan lengan
Tarikan kain
Tarikan selimut
b) Korban Sadar
- Teknik sampir bahu
Jika korban tidak mengalami patah tulang punggung, kaki, maupun lengan, teknik ini dapat dilakukan. Teknik ini dipakai ketika korban dalam kondisi yang sangat lemah yang membutuhkan pertolongan dengan segera.
- Teknik gendong
Jika korban dalam kondisi lemah dan tidak mampu untuk berjalan, penolong dapat menggunakan teknik ini.
- Teknik memapah
Jika korban masih mampu berjalan namun dengan kondisi yang lemah, maka penolong diajurkan memilih teknik ini. Teknik ini juga disarankan bagi penolong yang tidak memiliki cukup tenaga untuk mengangkat korban.
- Teknik mempopong
Teknik ini sama seperti teknik membopong pada korban tidak sadar. Hanya saja korban diminta untuk meletakkan tangan sebelah kirinya pada leher/ atas bahu kiri penolong agar tidak menyulitkan penolong dalam melakukan pemindahan.
2 PENOLONG a) Korban Tidak Sadar - Teknik angkat langsung
Teknik ini adalah teknik umum yang digunakan ketika kita tak menemukan alat apapun untuk proses evakuasi korban. Caranya adalah dengan melipatkan kedua tangan korban ke dada, lalu tangan kanan penolong 1 memegang lengan kanan bawah dan tangan kiri memegang lengan kiri bawah korban. Sedangkan penolong 2 memegang bagian lutut korban.
- Evakuasi menggunakan kursi
Teknik ini lebih praktis dan akan mempermudah penolong dalam melakukan evakuasi.
b) Korban Sadar - Teknik memapah
Teknik ini dilakukan jika korban masih mampu berjalan namun dengan kondisi fisik yang sangat lemah.
- Duduk 2 tangan
Teknik ini dilakukan jika korban sama sekali tak mampu berjalan. Kondisi korban dengan cedera kaki pada bagian bawah juga lebih tepat menggunakan teknik evakuasi ini.
- Duduk 4 tangan
Teknik ini digunakan pada kasus sama seperti teknik pada evakuasi duduk 2 tangan.
3 PENOLONG
Teknik 3 penolong atau lebih, secara umum diprioritaskan bagi korban tak sadar. Selebihnya, untuk mengatasi jarak evakuasi yang jauh, maka digunakan alat bantu berupa tandu dan peralatan-peralatan lain dengan jumlah penolong variatif. Berikut macam-macam teknik evakuasi dengan 3 penolong:
- 3 penolong pada satu sisi korban
Teknik ini adalah yang paling sering digunakan pada evakuasi korban dengan 3 penolong. Posisi penolong pada 1 sisi menjadikan perjalanan evakuasi lebih terarah. Kekompakan dan koordinasi tim menjadi penentu berhasilnya teknik evakuasi ini. Jika penguncian korban benar, maka korban tidak akan terasa berat.
- 3 penolong berhadapan
Teknik ini digunakan ketika kondisi penolong memiliki tinggi badan yang tidak sama. Penolong berhadapan pada kedua sisi korban dengan tangan penolong saling berpegangan di bawah tubuh korban.
4 PENOLONG
Jika jumlah penolong lebih banyak, maka proses evakuasi akan lebih baik. Beban korban akan semakin berkurang dan akurasi dalam proses evakuasi pun semakin baik. Tekniknya adalah dengan saling berpegangan tangan di bawah tubuh korban dengan posisi penolong saling berhadapan.
6 PENOLONG
Jika korban memiliki berat badan yang cukup besar, maka dapat dilakukan evakuasi dengan 6 penolong. Tekniknya sama seperti evakuasi dengan 4 penolong.