Anggota SBH Sri Tanjung ketika menjelaskan tentang gizi sembang |
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mendengar istilah 4 sehat 5 sempurna. Istilah ini menjadi istilah wajib yang perlu diajarkan sebagai pedoman pemenuhan status gizi seseorang. Namun jangan heran jika istilah ini ternyata salah. Lho, kok bisa? Mari simak ulasan berikut.
Para ahli gizi menilai pedoman ini salah karena makanan 4 sehat 5 sempurna tidak dapat diterapkan kepada orang-orang dengan alasan beberapa faktor. Faktor-faktor ini di antaranya adalah:
- Ekonomi
- Sosial budaya
- Kondisi kesehatan
- Umur
- Berat badan
- Aktivitas
- Kebiasaan makan
- Ketersediaan pangan setempat
Beberapa faktor di atas sangat mempengaruhi tingkat pemenuhan gizi seseorang. Sehingga tidak serta merta makanan 4 sehat 5 sempurna dapat dikonsumsi begitu saja.
- Ekonomi
- Sosial budaya
- Kondisi kesehatan
- Umur
- Berat badan
- Aktivitas
- Kebiasaan makan
- Ketersediaan pangan setempat
Beberapa faktor di atas sangat mempengaruhi tingkat pemenuhan gizi seseorang. Sehingga tidak serta merta makanan 4 sehat 5 sempurna dapat dikonsumsi begitu saja.
Pemaparan Kak Anggung mengenai gizi seimbang |
Sudah banyak sekali media yang membahas mengenai kesalahkaprahan ini. Di antaranya adalah seperti yang dibahas di situs kompas.com. Pedoman makanan 4 sehat 5 sempurna harus diganti dengan istilah yang tepat. Maka dari itu kini kita mengenal istilah gizi seimbang. Pedoman mengenai gizi seimbang ini telah ditetapkan dengan istilah baku yakni PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang). Dengan begini maka kita tak akan salah dalam usaha memperbaiki status gizi.
Materi mengenai gizi seimbang ini dapat didownload DI SINI. Di dalamnya juga terdapat kuis-kuis seru yang telah kami susun berdasarkan agenda kegiatan mengenai gizi seimbang beberapa waktu lalu.
Sehat ada karena SBH jaya!
Salam Pramuka!!!
0 komentar:
Posting Komentar