Sabtu, 26 Mei 2012

Pertisaka Bakti Husada – Kadarzi Anak TOKCer

Kadarzi Anak TOKCer
Dalam rangka mensukseskan program Pemkab Banyuwangi, Saka Bakti Husada Kwarran Pesanggaran menyelenggarakan kegiatan bakti yang diwujudkan dalam sebuah perkemahan antar Kwartir Ranting dengan mengikutsertakan seluruh jajaran Satuan Karya di lingkup Kwarran Pesanggaran dan Siliragung. Sedikitnya terjaring kurang lebih 70 peserta perkemahan yang berasal dari Saka Bahari, Saka Wirakartika, dan Saka Bakti Husada sendiri.
Kegiatan yang sejatinya merupakan program inovasi Pemkab Banyuwangi di bidang kesehatan ini menganjurkan agar seluruh komponen masyarakat ikut andil dalam mewujudkan Banyuwangi Cerdas.
Bukan hanya instansi kesehatan saja, perangkat kecamatan, desa, organisasi komunitas, bahkan masyarakat awam harus paham dan mengerti tentang perilaku keluarga sadar gizi yang wajib diterapkan kepada perkembangan anak sejak dini.
Kadarzi Anak TOKCer.
Begitulah sebutan program Pemkab Banyuwangi yang saat ini kian digencarkan. Merupakan istilah singkat untuk menjabarkan pengertian dari Keluarga Sadar Gizi Anak Tumbuh Optimal, berKualitas, dan Cerdas. Memfokuskan pada pemenuhan gizi anak sejak dini dan kesehatan ibu yang mampu mempengaruhi kualitas kesehatan keluarga dalam jangka panjang. Di antaranya mengenai himbauan kepada ibu hamil untuk menggunakan ASI eksklusif selama 6 bulan, penimbangan berat badan secara teratur, makan menu seimbang, menggunakan garam beryodium dan minum suplemen gizi sesuai anjuran. Keseluruhan perilaku sehat tersebut harus dilaksanakan demi terwujudnya keluarga sehat dengan gizi terpenuhi.
Demi mewujudkan pesan-pesan kesehatan dalam program inovasi tersebut, beberapa agenda kegiatan diarahkan sesuai dengan tema awal yang diusung dalam kegiatan perkemahan bakti saka ini. Di antaranya presentasi pemahaman perencanaan menu dan penyuluhan Kadarzi Anak TOKCer ke masyarakat. Secara keseluruhan, rangkaian kegiatan Pertisaka ini dijabarkan sebagai berikut.

Rangkaian Kegiatan Pertisaka
Perkenalan antar saka
Pembekalan KADARZI ANAK TOKCer
Kegiatan Pertisaka Bakti Husada ini diselenggarakan di SMK Muhammadiyah 8 Siliragung. Menggandeng dua puskesmas sekaligus demi terwujudnya kegiatan ini yakni Puskemas Pesanggaran dan Puskesmas Siliragung. Kegiatan dibuka oleh Waka Kwarran Siliragung, Kak Marsudi, S.Pd. Upacara khidmad diikuti oleh 70 peserta perkemahan dan beberapa tamu undangan yang berasal dari andalan ranting, perangkat puskesmas, dan beberapa senior masing-masing saka. Pembukaan kegiatan


ditandai dengan penyematan tanda peserta sebagai wujud kesiapan seluruh peserta perkemahan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sesuai agenda yang sudah terjadwal.
Acara api unggun
Sebelumnya perkenalan antar saka menjadi momen penting yang mampu menjadi simbol eratnya hubungan trisaka yang selama ini terjalin. Momen kebersamaan menjadi hal yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Bagaimana tidak. Tiga satuan karya yang sejatinya sangatlah berbeda, namun mampu berbaur menjadi satu membentuk satu kesatuan yang kuat menjadi satu rumpun yang tak terpisahkan. Prinsip berbeda-beda tetapi tetap satu jua akan terus terjaga membentuk kehidupan Pramuka yang variatif.
Usai breaktime, pembekalan seputar Kadarzi Anak TOKCer diberikan kepada seluruh peserta perkemahan. Kak Mukhlas, A.Md.G, S.Pd. bertindak sebagai instruktur dalam pembekalan ini. Pembekalan inilah yang nantinya akan disampaikan kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan. Materi yang disampaikan di antaranya mengenai pemberian ASI eksklusif, pemberian vitamin A kepada balita, penggunaan garam beryodium, pola menu seimbang bagi kesehatan keluarga, hingga prinsip-prinsip dasar Kadarzi Anak TOKCer.
Inagurasi
Tibalah saatnya untuk acara api unggun. Apel singkat dilaksanakan sebagai simbol dimulainya acara ini. Kak Saiful AR menggugah semangat peserta perkemahan melalui ulasan singkatnya mengenai simbol kobaran api sebagai wujud jiwa Pramuka yang harus tertanam dalam diri masing-masing setiap insan satuan karya dan gerakan Pramuka pada umumnya. Hingga penghayatan nilai-nilai luhur Dasadarma larut dalam khidmadnya lagu Hymne Pramuka yang dinyanyikan oleh seluruh peserta perkemahan.
Inagurasi sebagai wujud aspirasi dan penyampai daya kreatifitas setiap peserta perkemahan mampu menjadi media yang tepat usai acara api unggun. Menyanyi, sorak-sorai, bahkan drama menjadi nikmat yang meriah di malam Pertisaka tersebut. Semua larut dalam gelak tawa dan makna masing-masing inagurasi yang ditampilkan.
Suasana nonton bareng
Kegiatan olahraga
Proses perencanaan menu
Menjelang tengah malam, acara “nonton bareng” menjadi pilihan tepat untuk me-refresh otak dan semangat peserta perkemahan. Tambahan wawasan didapatkan pula dalam acara ini. Setidaknya film Pramuka “Lima Elang” mampu menjadi motivasi besar bagi peserta perkemahan. Berbagai nilai-nilai kepramukaan mampu ditangkap melalui tayangan sekaligus pertanyaan moderator yang didapat dari film yang sedang diputar. Apalagi coffee break juga diberikan kepada peserta ketika tayangan berlangsung. Kurang lebih menginjak pukul 01.00 kegiatan dihentikan sejenak sebagai waktu senggang peserta untuk megistirahatkan diri.
Kegiatan dimulai kembali usai subuh. Olahraga mengawali kegiatan di pagi hari. Hingga kegiatan ini usai, penerapan perencanaan menu menjadi agenda kegiatan berikutnya. Berusaha mandiri untuk membuat menu seimbang sesuai bekal yang sudah didapat menjadi misi penting yang harus diselesaikan bagi setiap peserta. Bekal awal mengenai pengenalan gizi harus mampu diterapkan dalam kegiatan ini. Jika konsep gizi seimbang mampu diterapkan dalam kegatan perencanaan menu ini, maka sosialisasi dan penyuluhan Kadarzi pun juga akan mampu dilaksanakan.
Kegiatan penyuluhan ke masyarakat
Hingga setelah proses perencanaan menu ini usai, akhirnya tibalah agenda untuk mewujudkan masyarakat sehat dengan misi Kadarzi Anak TOKCer. Seluruh peserta berbaur sesuai dengan prosedur yang telah diberikan untuk melaksanakan penyuluhan sekaligus sosialisasi Kadarzi Anak TOKCer. Sosialisasi disampaikan melalui pembagian brosur. Sedangkan penyuluhan disampaikan melalui kunjungan door to door kepada masyarakat sekitar. Bekal yang sudah didapat disampaikan melalui sistem ini. Sampailah sekarang informasi mengenai Kadarzi Anak TOKCer kepada masyarakat. Semoga pesan Kadarzi Anak TOKCer ini dapat segera diwujudkan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kegiatan donor darah
Selain kegiatan bakti berupa penyuluhan ke masyarakat, kegiatan Pertisaka ini juga menyediakan posko donor darah yang bisa dimanfaatkan oleh peserta perkemahan maupun masyarakat umum untuk menyumbangkan darahnya. Berkoordinasi dengan PMI Banyuwangi, maka kegiatan ini dapat terlaksana. Jadi, bukan hanya dengan penyuluhan gizi saja kita bisa membantu masyarakat dalam peningkatan kualitas hidup, namun dengan donor pun juga bisa. Bukankah donor darah itu juga akan meningkatkan kesehatan kita?
Simulasi antar saka
Agenda kegiatan masih berlanjut sesuai rencana yang telah disusun. Simulasi antar saka menjadi wujud penyampaian informasi dan potensi dari masing-masing saka. Masing-masing saka setidaknya menyampaikan satu SKK dari salah satu kridanya untuk ditampilkan dalam bentuk demo ataupun presentasi. Ketiga Satuan Karya unjuk gigi menampilkan potensinya masing-masing. Kegiatan ini bukan sebagai media perlombaan, melainkan sebagai langkah maju bagi peserta untuk mengembangkan wawasannya. Sehingga usai kegiatan Pertisaka ini peserta tidak hanya mendapatkan satu ilmu saja menganai kesehatan, namun juga mendapatkan berbagai wawasan lain mengenai kewirakartikaan dan kemaritiman.
Coffee break sejenak
Hingga sampailah pada kegiatan akhir Pertisaka ini. Kegiatan diakhiri dengan upacara penutupan yang ditandai dengan pelepasan tanda peserta sebagai simbol usainya tanggung jawab peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Upacara penutupan dipimpin kembali oleh Kak Marsudi, S.Pd. selaku Waka Kwarran Siliragung dengan menyampaikan beberapa maklumat bagi ketiga Satuan Karya untuk terus mengembangkan daya kreatifitasnya bagi kegiatan Saka dan Pramuka pada umumnya. Pesan untuk terus semangat dan pantang menyerah sebagai insan Pramuka juga turut disampaikan kepada peserta Pertisaka. Sehingga kegiatan Pramuka akan terus bekesinambungan dan mampu melebarkan sayapnya menaungi seluruh lapisan bagi perkembangan manusia Indonesia yang postif.
Upacara penutupan

Pesan Akhir Kegiatan Pertisaka Bakti Husada
Kegiatan ini sebetulnya merupakan sirine yang menginstruksikan masyarakat agar ikut meningkatkan kepeduliannya bagi peningkatan kesehatan masyarakat. Praja Muda Karana melalui Satuan Karya memberikan teladan positif bagi seluruh lapisan masyarakat yang sesungguhnya memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mewujudkan hal ini. Perangkat pemerintah, masyarakat, dan berbagai lapisan masyarakat lain tentunya memiliki kuasa yang lebih besar dibandingkan Pramuka yang hanya organisasi informal. Namun kenapa kalian hanya diam saja?
Akhirnya sertifikat pun di tangan
Maka marilah kita wujudkan bersama kesadaran gizi masyarakat sejak dini. Mari saling mengingatkan untuk mewujudkan kehidupan ynag sehat. Pramuka memulai, masyarakat mewujudkan beramai-ramai, dan pemerintah menilai. Sehingga suatu saat terwujudlah kehidupan Banyuwangi sehat dan damai.
Tingkatkan terus semangat Pramuka, terapkan melalui Satuan Karya!
Sehat ada karena SBH jaya!

2 komentar: