Dewan Saka Bakti Husada & Dewan Galang SMPN 2 Pesanggaran |
Cukup melelahkan agenda pada hari
ini Senin, 21 Mei 2012. Bagaimana tidak. Sekitar 240 anggota Pramuka dari Gudep
SMP Negeri 2 Pesanggaran menjadi objek sosialisasi Satuan Karya yang dimotori
oleh anggota dan Dewan Saka Bakti Husada Kwartir Ranting Pesanggaran. Objek
yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah Pramuka Penggalang dari Gudep
bersangkutan.
Sekitar 3 jam penuh kegiatan
berjalan sesuai dengan agenda yang sudah direncanakan, walaupun harus mengalami
beberapa kendala. Kendala utama memang berasal dari adik-adik penggalang
sendiri. Kekurangdisiplinan adik-adik penggalang memang masih menjadi momok
utama bagi Pembina maupun jajaran pengurus Pramuka yang memang tidak sebanding
dengan tenaga didik kegiatan Pramuka khususnya di lingkup Kwartir Ranting
Pesanggaran.
“Ya begini Kak adik-adik
Penggalang. Kebanyakan yang semangat memang dari anggota putri,” keluh Kak
Rojim selaku pembina Gudep SMPN 2 Pesanggaran.
“Kami memang mewajibkan Pramuka
di Gudep. Kalau nggak begitu mungkin Pramuka nggak ada yang mengikuti,”
lanjutnya.
Suasana saat penyampaian materi krida |
Bukan hanya di Gudep SMPN 2
Pesanggaran saja. Beberapa waktu lalu bahkan beberapa Gudep penggalang SD juga
banyak yang mengeluhkan kegiatan Pramuka di gudepnya masing-masing. Mulai dari
kegiatan yang vakum, kurangnya tenaga didik Pramuka, hingga makin susahnya
pengkoordiniran peserta didik menjadi problem utama yang sampai saat ini belum
terselesaikan.
Fenomena ini memang perlu
ditanggapi serius. Bukan dari pihak intern Gudep saja, namun pihak Kwartir pun
juga harus turun tangan untuk mengatasi hal ini. Bisa saja beberapa masalah
tersebut muncul karena sebagian besar materi yang disampaikan dalam kegiatan
Pramuka Gudep hanya mencakup materi dasar Pramuka yang memang cukup menjemukan
dan bisa dibilang ketinggalan zaman. Padahal peserta didik saat ini lebih
memprioritaskan diri sesuai dengan arus modernisasi yang sarat dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kegiatan aktif yang mampu diterapkan secara nyata
dalam kegiatan sehari-hari.
Pengukuran tensi darah, materi Krida Penanggulangan Penyakit |
Materi dasar Pramuka memang
perlu, namun tidak harus ditekankan secara mendetail dan juga harus dikemas
sesuai dengan perkembangan jiwa peserta didik. Tidak harus mewah, yang penting
bisa mengena sesuai dengan minat yang ada pada masing-masing peserta didik.
Padahal Pramuka sudah memberikan ruang yang lebih dengan mencakup berbagai
aspek kehidupan yang bisa dan boleh diwujudkan dalam kegiatannya.
Sebagai contoh seperti ini. Beberapa
kelompok peserta didik A cenderung memiliki minat di bidang kesehatan. Maka
kegiatan Pramuka bisa diarahkan untuk lebih sering bersinggungan dengan
materi-materi kesehatan. Kemudian misalkan lagi mayoritas peserta didik B lebih
menyenangi bidang kesenian. Maka kegiatan Pramuka sudah selayaknya diarahkan ke
arah tersebut. Bukan hal yang tidak mungkin jika sambil mempelajari materi
sesuai minat peserta didik tersebut pembina mampu menyampaikan materi dasar
Pramuka yang memang juga diperlukan bagi setiap anggota Gerakan Pramuka.
Simulasi PPGD |
Jika kita mampu memandang sekilas
ke arah luar, maka kita akan tercengang dengan kegiatan Pramuka yang sejatinya
jauh berbeda dengan kegiatan Pramuka kita saat ini. Sebagai contohnya saja
Pramuka di Inggris yang sudah mampu mencakupkan materi seputar pendidikan seks
dan kesehatan remaja dalam lingkup materi kepramukaannya. Begitu juga dengan
Pramuka Amerika Serikat yang sudah mencakupkan materi teknologi dan informasi dalam
lingkup materi kepramukaannya. Bahkan mereka akan sudi memberikan TKK robot
bagi Pramuka Indonesia yang mampu menciptakan robot dengan hasil karyanya
sendiri. Lalu apakah kita tidak ingin seperti itu?
Maka ketika berita mengenai
keluhan-keluhan dari berbagai Gudep tersebut sampai kepada Pimpinan Saka Bakti
Husada Kwarran Pesanggaran, instruksi segera diberikan kepada Dewan Saka untuk
segera menyusun agenda kegiatan dengan mengabdikan diri secara langsung segala
yang sudah didapat dari satuan karya untuk disampaikan kepada Gudep-Gudep yang
bersangkutan. Maka Gudep SMPN 2 Pesanggaran menjadi tujuan awal Dewan Saka
Bakti Husada.
Antusias peserta didik saat kegiatan simulasi |
Kegiatan diprioritaskan kepada
pengenalan saka. Namun selanjutnya lebih dispesifikasikan lagi untuk pengenalan
SKK dari masing-masing krida. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan kesan
kepada Pramuka Penggalang bahwa kegiatan Pramuka sejatinya bukanlah kegiatan
monoton. Materi Pramuka mencakup hampir semua aspek kehidupan kita. Apalagi
jika sudah mengarah kepada Satuan Karya. Maka berbagai aspek kehidupan seperti
kesehatan, kelautan, kehutanan, teknologi, kepariwisataan, semua tercakup dalam
kegiatan Pramuka.
Selain itu kegiatan ini juga
bertujuan untuk memperkenalkan Saka lebih dini kepada Pramuka Penggalang.
Sehingga ketika mereka kelak pindah golongan dari Penggalang ke Penegak sudah
tidak awam lagi mengenai kesakaan. Apalagi materi Saka sebetulnya memang juga
diperuntukkan bagi Pramuka Penggalang, bahkan Siaga. Walaupun dengan kapasitas
yang berbeda. Bahkan Penggalang Terap sebetulnya juga boleh menjadi bagian dari
keanggotaan Saka bukan?
Kegiatan yang memfokuskan pada pengenalan
SKK masing-masing krida ini memakai sistem advertising. Jadi hanya memberikan
gambaran dasar dari salah satu SKK saja, kemudian tugas dari peserta didiklah
untuk menerka dan mengembangkan sendiri sesuai dengan daya nalar yang
dimilikinya. Dari situlah mereka akan tertarik jika minat dalam dirinya memang
ada.
Materi-materi dari masing-masing
krida ini meliputi:
- penyehatan air (Krida Bina Lingkungan Sehat),
- kesehatan gigi dan mulut (Krida Bina Keluarga Sehat),
- bahan-bahan berbahaya dalam makanan (Krida Bina Gizi),
- pengukuran tensi darah (Krida Penanggulangan Penyakit), dan
- pengenalan obat (Krida Bina Obat).
Di akhir kegiatan, simulasi PPGD dari
anggota Saka Bakti Husada menjadi agenda penutup yang cukup menarik antusias para
peserta didik. Tampak bahwa sekarang mereka sudah memiliki gambaran yang lebih
luas mengenai apa sesungguhnya Pramuka. Pramuka bukan PBB, Pramuka bukan morse,
Pramuka bukan sandi, dan Pramuka bukan smaphore. Namun Pramuka adalah kesehatan,
Pramuka adalah teknologi, Pramuka adalah seni, dan Pramuka adalah organisasi
yang menyenangkan.
Menjelang upacara penutupan |
Semangat terus Pramuka Indonesia!
Jangan sampai kita dijajah dengan keterbatasan. Sebab Pramuka mengajarkan
kepada kita untuk menyikapi hal tersebut dengan kata “nothing” dan
memusnahkannya dari pikiran kita. Pramuka memberikan wadah tak terbatas bagi
kita untuk melangkahkan kaki seluas-luasnya. Salam Pramuka! Salam Healthy Scout
Movement!
wah bagus nih kakak kegiatannya!!!
BalasHapusBisa menginspirasi kami untuk melakukan kegiatan yang sama...
Memang benar sekarang Pramuka semakin kurang peminatnya, karena itu peran Saka adl merangsang minat mereka thdp Pramuka...
Salam dari SBH Kota Kendari
Terima kasih Kak... Ya begitulah kondisi Pramuka kita sekarang. Tinggal pilih saja. Sedikit anggota namun berminat penuh atau banyak anggota namun dengan minat kurang. Rasanya memang tidak adil. Namun sebagai insan Pramuka kita tidak boleh hanya meyerahkan keadaan tersebut begitu saja. Pasti ada jalan selama semangat positif masih ada dalam diri kita.
BalasHapusSemangat Kak!
Salam SBH Pesanggaran.
Sehat ada karena SBH jaya!
:)