Dalam rangka mensukseskan program Pemkab Banyuwangi,
Saka Bakti Husada Kwarran Pesanggaran menyelenggarakan kegiatan bakti yang
diwujudkan dalam sebuah perkemahan antar Kwartir Ranting dengan
mengikutsertakan seluruh jajaran Satuan Karya di lingkup Kwarran Pesanggaran
dan Siliragung. Sedikitnya terjaring kurang lebih 70 peserta perkemahan yang
berasal dari Saka Bahari, Saka Wirakartika, dan Saka Bakti Husada sendiri.
Kegiatan yang sejatinya merupakan program inovasi
Pemkab Banyuwangi di bidang kesehatan ini menganjurkan agar seluruh komponen
masyarakat ikut andil dalam mewujudkan Banyuwangi Cerdas.
Bukan hanya instansi kesehatan saja, perangkat kecamatan, desa, organisasi komunitas, bahkan masyarakat awam harus paham dan mengerti tentang perilaku keluarga sadar gizi yang wajib diterapkan kepada perkembangan anak sejak dini.
Bukan hanya instansi kesehatan saja, perangkat kecamatan, desa, organisasi komunitas, bahkan masyarakat awam harus paham dan mengerti tentang perilaku keluarga sadar gizi yang wajib diterapkan kepada perkembangan anak sejak dini.
Kadarzi Anak TOKCer.
Begitulah sebutan program Pemkab Banyuwangi yang saat ini kian digencarkan. Merupakan istilah singkat untuk menjabarkan pengertian dari Keluarga Sadar Gizi Anak Tumbuh Optimal, berKualitas, dan Cerdas. Memfokuskan pada pemenuhan gizi anak sejak dini dan kesehatan ibu yang mampu mempengaruhi kualitas kesehatan keluarga dalam jangka panjang. Di antaranya mengenai himbauan kepada ibu hamil untuk menggunakan ASI eksklusif selama 6 bulan, penimbangan berat badan secara teratur, makan menu seimbang, menggunakan garam beryodium dan minum suplemen gizi sesuai anjuran. Keseluruhan perilaku sehat tersebut harus dilaksanakan demi terwujudnya keluarga sehat dengan gizi terpenuhi.
Begitulah sebutan program Pemkab Banyuwangi yang saat ini kian digencarkan. Merupakan istilah singkat untuk menjabarkan pengertian dari Keluarga Sadar Gizi Anak Tumbuh Optimal, berKualitas, dan Cerdas. Memfokuskan pada pemenuhan gizi anak sejak dini dan kesehatan ibu yang mampu mempengaruhi kualitas kesehatan keluarga dalam jangka panjang. Di antaranya mengenai himbauan kepada ibu hamil untuk menggunakan ASI eksklusif selama 6 bulan, penimbangan berat badan secara teratur, makan menu seimbang, menggunakan garam beryodium dan minum suplemen gizi sesuai anjuran. Keseluruhan perilaku sehat tersebut harus dilaksanakan demi terwujudnya keluarga sehat dengan gizi terpenuhi.
Demi mewujudkan pesan-pesan kesehatan dalam program
inovasi tersebut, beberapa agenda kegiatan diarahkan sesuai dengan tema awal
yang diusung dalam kegiatan perkemahan bakti saka ini. Di antaranya presentasi
pemahaman perencanaan menu dan penyuluhan Kadarzi Anak TOKCer ke masyarakat. Secara
keseluruhan, rangkaian kegiatan Pertisaka ini dijabarkan sebagai berikut.
Rangkaian Kegiatan Pertisaka
Perkenalan antar saka |
Pembekalan KADARZI ANAK TOKCer |
ditandai dengan penyematan tanda peserta sebagai wujud kesiapan seluruh peserta perkemahan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sesuai agenda yang sudah terjadwal.
Acara api unggun |
Usai breaktime, pembekalan seputar Kadarzi Anak
TOKCer diberikan kepada seluruh peserta perkemahan. Kak Mukhlas, A.Md.G, S.Pd.
bertindak sebagai instruktur dalam pembekalan ini. Pembekalan inilah yang
nantinya akan disampaikan kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan. Materi
yang disampaikan di antaranya mengenai pemberian ASI eksklusif, pemberian
vitamin A kepada balita, penggunaan garam beryodium, pola menu seimbang bagi
kesehatan keluarga, hingga prinsip-prinsip dasar Kadarzi Anak TOKCer.
Inagurasi |
Inagurasi sebagai wujud aspirasi dan penyampai daya
kreatifitas setiap peserta perkemahan mampu menjadi media yang tepat usai acara
api unggun. Menyanyi, sorak-sorai, bahkan drama menjadi nikmat yang meriah di
malam Pertisaka tersebut. Semua larut dalam gelak tawa dan makna masing-masing
inagurasi yang ditampilkan.
Suasana nonton bareng |
Kegiatan olahraga |
Proses perencanaan menu |
Kegiatan dimulai kembali usai subuh. Olahraga mengawali
kegiatan di pagi hari. Hingga kegiatan ini usai, penerapan perencanaan menu
menjadi agenda kegiatan berikutnya. Berusaha mandiri untuk membuat menu
seimbang sesuai bekal yang sudah didapat menjadi misi penting yang harus
diselesaikan bagi setiap peserta. Bekal awal mengenai pengenalan gizi harus
mampu diterapkan dalam kegiatan ini. Jika konsep gizi seimbang mampu diterapkan
dalam kegatan perencanaan menu ini, maka sosialisasi dan penyuluhan Kadarzi pun
juga akan mampu dilaksanakan.
Kegiatan penyuluhan ke masyarakat |
Kegiatan donor darah |
Simulasi antar saka |
Coffee break sejenak |
Pesan Akhir Kegiatan Pertisaka Bakti Husada
Kegiatan ini sebetulnya merupakan sirine yang
menginstruksikan masyarakat agar ikut meningkatkan kepeduliannya bagi
peningkatan kesehatan masyarakat. Praja Muda Karana melalui Satuan Karya memberikan
teladan positif bagi seluruh lapisan masyarakat yang sesungguhnya memiliki kemampuan
yang lebih besar untuk mewujudkan hal ini. Perangkat pemerintah, masyarakat,
dan berbagai lapisan masyarakat lain tentunya memiliki kuasa yang lebih besar
dibandingkan Pramuka yang hanya organisasi informal. Namun kenapa kalian hanya
diam saja?
Akhirnya sertifikat pun di tangan |
Tingkatkan terus semangat Pramuka, terapkan melalui
Satuan Karya!
Sehat ada karena SBH jaya!
semangat kreatif sbh....
BalasHapusSehat Ada Karena SBH Jaya!!! :)
Hapus