Proses penyampaian materi |
Sebagai kader kesehatan,
pengetahuan mengenai demam memang sudah seharusnya dikuasai oleh insan Saka
Bakti Husada. Bagaimana tidak? Materi yang sesungguhnya merupakan permulaan
sebelum melangkah ke SKK pada krida ini merupakan kunci pokok yang harus dipegang
teguh sebagai pedoman. Hampir setiap gejala yang dipelajari pada SKK krida Saka
Bakti Husada, khususnya penanggulangan penyakit selalu didahului dengan demam
sebagai kode awal sebelum benar-benar mencapai pada masalah utama.
Seperti telah disebutkan di atas,
demam merupakan kode awal sebelum terjadinya masalah pokok. Dalam hal ini
masalah pokok yang dimaksud adalah penyakit yang bakal diderita oleh korban.
Hampir seluruh penyakit selalu didahului dengan demam.
Lalu apa sebetulnya demam itu?
Demam merupakan respon tubuh
sebagai reaksi adanya bibit penyakit, kuman, virus, bakteri, dan berbagai
gangguan lain yang masuk dalam tubuh manusia. Beberapa sebab lain juga dapat
menyebabkan demam seperti peradangan tenggorokan, peradangan telinga, dan
sebagainya. Jadi demam bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu senjata tubuh
untuk melawan penyakit.
Proses terjadinya demam ini sendiri diawali dari hipotalamus. Hipotalamus
merupakan termostat yang berfungsi menaikkan dan menurunkan suhu tubuh manusia
sesuai dengan kondisi yang sedang dialami. Suhu tubuh normal manusia berkisar
antara 36,5 – 37,5 derajat Celcius. Ketika bibit penyakit, kuman, maupun
bakteri masuk ke dalam tubuh manusia maka secara otomatis hipotalamus akan
menaikkan suhu tubuh manusia. Kisaran suhunya tergantung dari bakteri atau
kuman yang masuk dalam tubuh manusia. Mengapa
demikian?
Mengetahui pengaruh suhu terhadap tubuh |
Virus dan bakteri mampu tumbuh
dengan subur pada suhu 37 derajat Celcius. Ketika mengetahui adanya hal-hal
ganjil dalam tubuh manusia tersebut, maka hipotalamus akan menaikkan suhu
beberapa derajat. Biasanya hingga mencapai 39 derajat Celcius. Dengan suhu yang
demikian maka sudah jelas bakteri dan virus akan dengan mudahnya dikalahkan.
Selai itu sel darah putih akan semakin banyak diproduksi pada suhu tubuh yang
semakin tinggi. Maka tingkat sistem imun manusia juga akan meningkat dengan hal
ini.
Ketika suhu tubuh manusia dalam
proses peningkatan ke 39 derajat Celcius tersebut biasanya korban merasa
kedinginan. Hal ini wajar. Dalam proses ini tanda-tanda lain yang meliputi
demam seperti nyeri pada berbagai sendi-sendi tubuh, dehidrasi, serta pusing
juga akan muncul. Namun ketika suhu telah mencapai 39 derajat Celcius, maka
rasa dingin itu akan hilang. Seolah-olah korban seperti tidak merasa demam sama
sekali. Sebaliknya, ketika suhu turun kembali menuju 37 derajat Celcius maka
korban akan merasa gerah. Hal ini dapat dijelaskan seperti percobaan pada
gambar di samping.
Hal penting yang perlu
diperhatikan adalah jangan pernah menghilangkan panas tersebut. Jika memang
korban merasa tidak nyaman karena suhu panas atau biasanya disertai mual dan
muntah, maka suhu badan dapat diturunkan menggunakan obat penurun panas. Namun
sekali lagi jangan pernah menghilangkan suhu panas tersebut. Beberapa hal lain
yang perlu diperhatikan dalam menangani demam adalah sebagai berikut:
- Minum cairan yang banyak dan istirahat, kalau bisa air dingin. Tidak perlu obat-obatan selama demam masih ringan.
- Jangan menggunakan selimut yang berlapis-lapis atau baju yang terlalu tebal ketika korban demam. Sebab hal ini hanya akan meningkatkan suhu badan korban yang selanjutnya hanya akan membahayakan korban. Cukup memakai pakaian tipis dan selimut satu lapis saja.
- Seka dengan air hangat. Jangan pernah mengguyur korban atau mungkin mengompres dengan air es. Hal ini hanya akan membuat korban semakin menggigil dan akan memperburuk keadaan. Sebab pengompresan dengan air es bukan dilakukan untuk demam, melainkan pada korban heatstroke.
- Jika korban merasa gerah (ketika suhu mulai turun) cukup dikipasi saja atau kalau ada nyalakan AC.
- Tetap jaga asupan gizi korban, karena biasanya nafsu makan menurun ketika demam.
Lalu bagaimana dengan heatstroke? Apakah perlakuannya sama dengan
demam?
Ditinjau dari penyebabnya saja
sudah beda. Untuk demam, kenaikan suhu dipengaruhi oleh hipotalamus, sedangkan
pada heatstroke kenaikan suhu bukan dipengaruhi oleh hipotalamus melainkan
karena paparan lingkungan yang terlalu panas atau karena aktivitas yang
terus-menerus tanpa diimbangi dengan minum.
Cara mengatasinya cukup dengan
memberikan kompres es pada leher, ketiak, dan lipatan paha. Jika korban sudah
sadar segera minumkan cairan.
Apakah sama cara pengobatan demam pada masing-masing tingkat usia?
Tidak. Jenis obat pada anak-anak
dan dewasa tidak sama. Berikut pemilahannya:
- Anak-anak sampai usia 3 bulan jangan dilakukan pengobatan sembarangan.
- Anak-anak usia 3 bulan ke atas menggunakan Paracetamol (Acetaminophen). Mulai usia 6 bulan ke atas, paracetamol dapat dikombinasikan dengan ibuprofen untuk menghentikan peradangan.
- Orang dewasa bisa menggunakan Paracetamol atau Aspirin. Jangan pernah menggunakan aspirin untuk menurunkan demam anak.
Selain demam normal, apakah ada demam-demam lain yang memiliki karakter
khusus?
Banyak. Beberapa di antaranya
adalah sebagai berikut:
- Phobia fever
Demam yang suhunya melebihi 42 derajat Celcius. Kasus ini jarang terjadi, sebab hipotalamus akan menghentikan kenaikan suhu tubuh ketika telah mencapai 41,1 derajat Celcius.
- FUO (Fever of Undetermined Origin)
Demam berkepanjangan karena infeksi tertentu seperti flu, radang tenggorokan, radang telinga, diare, dan lain sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar