Kegiatan yang merupakan langkah lanjutan dari
tanggal 17 April 2012 ini mencapai akhir dengan cukup memuaskan. Sedikitnya
telah terbentuk 5 krida dari total 6 krida sesuai dengan rencana kerja Saka
Bakti Husada Kwarran Pesanggaran yang telah dipersiapkan matang-matang
jauh-jauh hari. Keseluruhan sistem uji ini digunakan sebagai penyempurnaan akhir demi
menggali dan mengetahui seluruh potensi dan minat anggota Saka Bakti Husada
untuk bisa difokuskan ke dalam krida.
Kegiatan Uji Tulis
Proses uji tulis |
Uji minat yang diaplikasikan dalam bentuk uji tulis
menjadi momen penting penentuan akhir dari seluruh rangkaian sistem pengujian
dalam rangka penempuhan badge krida ini. Hasil prosentase dari masing-masing
minat yang dapat dilihat dari uji tulis ini untuk selanjutnya dikombinasikan
dengan prosentase hasil uji bakat serta dengan menyesuaikan perolehan nilai
tertinggi dari beberapa proses uji, maka kesimpulan akhir dapat ditentukan
potensi dominan dari peserta didik sesuai dengan bidang kridanya masing-masing.
Bukan hanya pembentukan krida saja, keseluruhan
proses uji ini juga digunakan untuk menentukan koordinator krida, pemimpin
krida, dan wakil pemimpin krida. Sistem penentuannya yakni cukup dengan melihat
peringkat dari hasil nilai uji. Peringkat pertama jelas dapat dipastikan
menduduki jabatan sebagai koordinator krida. Selanjutnya ditentukan pemfokusan
kepada krida masing-masing hingga batas kuota tertentu. Setelah seluruh nama
tercantum pada masing-masing krida sesuai dengan kuota yang ada, maka dapat
dengan mudah ditentukan pemimpin krida dan wakilnya.
Pembentukan koordinator krida, pemimpin krida, dan
wakil pemimpin krida ini bukan semata-mata sebuah simbolik jabatan yang hanya
digunakan sebagai syarat pemenuhan PP saja, namun sebetulnya memang sangat
diperlukan ada dalam kesakaan. Masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab.
Lingkup mereka hampir mirip dengan pembentukan pradana, ketua sangga, dan wakil
ketua sangga di gudep. Hanya saja ada sedikit perbedaan dalam satuan karya.
Perbedaan tersebut terletak pada masing-masing SKK yang diemban oleh setiap
krida. Selain menjadi bahan acuan untuk pelaksanaan kegiatan dan agenda kerja,
SKK ini mampu ditempuh untuk mendapatkan tanda kecakapan.
Secara umum tugas dan tanggung jawab dari
koordinator krida, pemimpin krida, dan wakil pemimpin krida adalah sebagai
berikut:
Koordinator Krida
- Bertanggung jawab atas pengkondisian seluruh krida agar tetap utuh
- Sebagai motor penggerak dan pengendali jalannya seluruh krida
- Penampung aspirasi, ide, dan gagasan dari seluruh krida untuk selanjutnya disampaikan kepada dewan saka
- Bertindak pula sebagai anggota dewan kehormatan
Pemimpin Krida
- Bertanggung jawab atas pengkondisian kridanya agar tetap utuh
- Sebagai motor penggerak dan pengendali jalannya program kerja krida dan masing-masing SKK yang ada di dalam krida
- Penampung aspirasi, ide, dan gagasan dari anggota krida untuk selanjutnya disampaikan kepada koordinator krida atau secara langsung kepada dewan saka
- Memimpin kridanya dalam menjalankan setiap kegiatan, musyawarah, dsb.
- Bertindak pula sebagai anggota dewan kehormatan
Wakil Pemimpin Krida
- Membantu pemimpin krida dalam menjalankan tugasnya
- Menggantikan tugas pemimpin krida ketika pemimpin krida berhalangan
- Ikut mendukung dalam terwujudnya kondisi krida yang aktif sesuai dengan bidang kridanya masing-masing
Materi Infeksi Menular Seksual
Materi dari instruktur |
Selain agenda pokok dalam pelaksanaan uji tulis,
kegiatan ini juga diselingi materi mengenai IMS (Infeksi Menular Seksual).
Instruktur dari UBI (Universitas Bakti Indonesia) yang memang bergerak di
bidang kesehatan memberikan beberapa wawasan mengenai bahaya IMS.
Gambaran umum mengenai IMS ini adalah merupakan
penyakit menular yang ditimbulkan karena perilaku seks yang tidak sehat. Seks
bebas, seks yang over, serta berganti-ganti pasangan menjadi faktor utama
pemicu IMS ini. IMS ini ditandai dengan gejala-gejala yang tidak wajar diawali
dari daerah kelamin pria maupun wanita. Cairan berupa lendir pekat, nanah, atau
bahkan darah yang keluar dari penis maupun vagina merupakan tanda-tanda awal
IMS. Selain itu IMS ditandai juga dengan adanya infeksi di sekitar kemaluan,
selangkangan, paha atas, atau bahakan di bagian-bagian tubuh lain seperti
leher, lipatan siku, dsb.
Suasana materi saat tanya jawab |
IMS yang tidak segera ditangani mampu menyebabkan
PMS (Penyakit Menular Seksual). Berbagai penyakit ini bisa disebabkan karena
bakteri, virus, jamur, dan beberapa organisme lainnya. Bebrapa penyakit berbahaya
yang merupakan PMS di antaranya seperti gonorrhea (kencing nanah), hepatitis,
trichomoniasis, HIV, dsb.
Pemahaman seperti ini memang dirasa sangat perlu
diketahui oleh semua orang terutama para remaja mengingat sangat bahayanya IMS.
Bahkan donor darah dan faktor keturunan juga menjadi media penularan PMS. Tidak
salah jika sekelumit materi mengenai IMS ini perlu disampaikan pula kepada
adik-adik Saka Bakti Husada walau hanya merupakan kegiatan sisipan. Anda sering
meminjam pisau cukur kepada teman anda? Hati-hati ya. Perlu diwaspadai!
Penyematan dan Penutup Kegiatan
Pencarian badge krida |
Setelah puas mendapat bekal berupa wawasan sakral
mengenai IMS, kegiatan dilanjutkan pada agenda puncak yakni penyematan bagde
krida dan penutupan. Rangkaian kegiatan akhir ini didahului dengan sedikit langkah
kecil sebagai kegiatan penyemangat bagi peserta didik. Pencarian badge krida
menjadi penghangat suasana. Walau tidak sedetail kegiatan besar, karena memang
kegiatan seperti ini lebih menantang jika dilaksanakan dalam kondisi gelap,
namun antusias peserta didik cukup melengkapi langkah kecil ini.
Penyematan badge krida |
Selanjutnya apel penutupan menjadi langkah akhir
kegiatan ini. Beberapa kegiatan yang tercakup dalam apel singkat ini yakni
penyematan badge krida, penyematan tanda jabatan koordinator krida, pemimpin
krida, dan wakil pemimpin krida, serta ikrar Satya Pramuka. Rangkaian kegiatan
penutupan diikuti dengan khidmad walau hanya secara sederhana. Hal yang perlu
menjadi tonggak yang harus ditancapkan betul-betul dalam diri masing-masing
individu. Tanggung jawab dan semangat yang tinggi akan senantiasa terpancar
dengan adanya ikrar sakral Gerakan Pramuka tersebut.
Satya Pramuka |
Dengan demikian, kegiatan ini telah usai mencapai
akhir dari seluruh rangkaian kegiatan yang dirintis sejak tanggal 17 April 2012
lalu. Seluruhnya berjalan sesuai dengan agenda yang ada. Tercapailah harapan
selama ini untuk mengembangkan satuan karya dimulai dari fokus aktif masing-masing
krida. Sayonara...
Sehat ada karena SBH jaya!
0 komentar:
Posting Komentar