Materi yang disampaikan oleh Kak Hari Santoso, S.Kep.Ns tanggal 7 April 2012 ini cukup menjadi bekal penting bagi anggota Saka Bakti Husada Kwarran Pesanggaran. Bagaimana tidak? Kejadian digigit ular bukanlah kejadian yang langka terjadi di kawasan Pesanggaran dan sekitarnya. Mengingat daerah Pesanggaran memang mayoritas merupakan daerah persawahan dan hutan yang luas. Merupakan habitat yang cocok bagi ular berbisa maupun tidak berbisa. Apalagi belum lama ini telah terjadi kasus semacam ini. Salah satu pasien yang dilarikan ke Puskesmas Pesanggaran tergigit ular berbisa. Untung segera mendapat pertolongan. Kalau tidak? Jarak beberapa jam saja mungkin sudah tidak bisa tertolong lagi.
Dan tentunya bukan daerah dengan lingkungan persawahan dan hutan saja yang merupakan ekosistem cocok bagi ular. Sungai, rawa, gurun, selokan, bahkan juga tidak jarang ditemui ular yang sampai masuk ke dalam rumah. Jika kita tidak paham dengan penanganan saat tiba-tiba saja kejadian tersebut menimpa kita? Mautlah jawaban pasti akan itu semua. Maka, tidak salah bukan jika pengetahuan ini menjadi bekal bagi siapapun? Maka simak saja materi PPGD berikut ini!
KETIKA DIGIGIT ULAR
Kak Hari Santoso, S.Kep.Ns ketika memberikan materi PPGD |
Ketika digigit ular, yang pertama kali harus dilakukan adalah memastikan jenis ularnya. Jika ada bekas taring, maka dipastikan yang menggigit adalah ular berbisa sehingga korbannya harus segera mendapat pertolongan pertama berikut ini.
Selain ada bekas taring, ciri lain dari gigitan ular berbisa adalah munculnya rasa nyeri disertai perubahan warna pada lokasi gigitan dalam beberapa saat usai digigit. Dalam 10-15 menit, gejala lain yang menyertai adalah mual-muntah, pusing, gelisah dan kadang-kadang sesak napas.
Selain ada bekas taring, ciri lain dari gigitan ular berbisa adalah munculnya rasa nyeri disertai perubahan warna pada lokasi gigitan dalam beberapa saat usai digigit. Dalam 10-15 menit, gejala lain yang menyertai adalah mual-muntah, pusing, gelisah dan kadang-kadang sesak napas.
APA YANG HARUS DILAKUKAN ???
1. JANGAN PANIK
Pengawasan kegiatan oleh Pinsaka Bakti Husada |
Tidak semua gigitan ular mengandung bisa yang berbahaya, bahkan meski yang menggigit adalah spesies ular berbisa. Contohnya tidak semua gigitan ular derik mengeluarkan bisa, hanya 20-30 persen saja gigitan ular derik
yang berbahaya. Begitu juga dengan ular karang hanya 50 persen saja gigitan yang mengeluarkan bisa.
2. KURANGI GERAK
Setiap gerakan yang tidak perlu hanya akan menyebabkan bisa ular menyebar lebih luas melalui peredaran darah. Usahakan untuk tetap diam, sebisa mungkin gunakan alat transportasi dan jangan berjalan kaki untuk mencapai lokasi yang menyediakan pertolongan pertama.
Setiap gerakan yang tidak perlu hanya akan menyebabkan bisa ular menyebar lebih luas melalui peredaran darah. Usahakan untuk tetap diam, sebisa mungkin gunakan alat transportasi dan jangan berjalan kaki untuk mencapai lokasi yang menyediakan pertolongan pertama.
3. CUCI BEKAS GIGITAN
Jika tersedia, gunakan sabun dan air matang untuk membersihkan luka sesegera mungkin.
Jika tersedia, gunakan sabun dan air matang untuk membersihkan luka sesegera mungkin.
4. CUCI MATA JIKA KENA
SEMBURAN BISA
Beberapa spesies ular kobra yang hidup di Asia dan Afrika mampu menyemburkan bisa mematikan tanpa harus menggigit korbannya. Jika semburan ini mengenai mata atau lapisan mukosa tipis lainnya, segera cuci dengan air bersih.
Beberapa spesies ular kobra yang hidup di Asia dan Afrika mampu menyemburkan bisa mematikan tanpa harus menggigit korbannya. Jika semburan ini mengenai mata atau lapisan mukosa tipis lainnya, segera cuci dengan air bersih.
5. IKAT DAERAH SEKITAR
LUKA (TIDAK DIANJURKAN UNTUK GIGITAN ULAR DERIK)
Balut luka dengan kain. Ikat bagian tubuh di atas luka dengan kain atau tali, tetapi jangan terlalu kuat. Ikatan yang terlalu kuat dapat menyebabkan aliran darah terhambat dan akibatnya dapat merusakkan jaringan lainnya Namun untuk gigitan ular derik
yang racun atau bisanya sangat kuat, risiko kerusakan jaringan pada lokasi gigitan justru akan meningkat ketika diikat.
6. BAWA KE DOKTER SECEPAT MUNGKIN
Serum antibisa ular bisa didapatkan di Puskesmas atau tempat praktik dokter terdekat. Jika dalam perjalanan korban muntah-muntah, tempatkan dalam posisi duduk atau berbaring untuk memastikan muntahannya tidak menyumbat saluran napas. Meski sebagian besar racun ular beraksi lambat, sebaiknya jangan ditunda karena beberapa orang punya alergi racun ular yang membuatnya makin rentan terhadap kemungkinan terburuk.
HINDARI:
- Membuat sayatan di sekitar luka. Hal ini justru dapat meningkatkan kemungkinan infeksi dan tidak mengurangi racun dalam tubuh
- Mengompres dengan batu es. Suhu dingin tidak membuat bisa ular menjadi non-aktif dan justru dapat menyebabkan kerusakan jaringan akibat dingin
- Menyedot bekas luka, karena tidak terbukti selalu membantu dan cara yang salah justru membahayakan
- Menyiram luka dengan alkohol. Alkohol dapat menghilangkan nyeri, tetapi dapat juga melebarkan pembuluh darah sehingga akan meningkatkan penyerapan racun
Download materi presentasi PPGD dalam bentuk Power Point:
Download Presentasi PPGD Bila Tergigit Ular 2012.ppsx
0 komentar:
Posting Komentar