Gambar Krida Saka Bakti Husada |
Satuan terkecil dalam Perindukan Siaga disebut barung. Satuan
terkecil dalam Pasukan Penggalang disebut regu. Satuan terkecil dalam Ambalan
Penegak disebut sangga. Satuan terkecil dalam Racana Pandega disebut reka
(sebenarnya dalam Pramuka Pandega tidak ada pembagian kelompok kecil, namun
pembentukan Reka Pandega diperlukan pada saat kondisi-kondisi tertentu).
Lapor! Uji krida siap!!! |
Begitulah sistem pembagian kelompok yang ada di Gugus Depan.
Begitu pula dalam satuan karya. Di dalam satuan karya juga dibentuk kelompok-kelompok
kecil yang disebut krida. Setiap krida terdiri dari 5 – 10 orang. Yang
membedakan kelompok kecil ini dengan yang ada di Gugus Depan adalah mengenai cakupan
materi yang terdapat dalam kelompok kecil tersebut. Jika Barung, Regu, Sangga,
dan Reka hanyalah semata-mata digunakan untuk penyederhanaan satuan besar saja,
namun Krida bukan hanya digunakan untuk penyederhanaan satuan besar saja.
Melainkan akan mengacu pada SKK (Syarat Kecakapan Khusus).
Setiap krida memiliki beberapa buah SKK yang masing-masing merupakan acuan materi sekaligus syarat kecakapan yang bisa dicapai oleh masing-masing anggota Satuan Karya.
Setiap krida memiliki beberapa buah SKK yang masing-masing merupakan acuan materi sekaligus syarat kecakapan yang bisa dicapai oleh masing-masing anggota Satuan Karya.
Mengingat begitu pentingnya pembagian krida ini, maka Saka
Bakti Husada Kwarran Pesanggaran mengadakan penempuhan krida yang diwujudkan
dalam bentuk uji krida. Sistem perjari menjadi pola untuk pelaksanaan kegiatan
ini. Kegiatan ini bertujuan mewujudkan
terbentuknya 4 krida dari total 6 krida yang ada di Saka Bakti Husada, yakni
Krida Bina Lingkungan Sehat, Krida Bina Keluarga Sehat, Krida Penanggulangan
Penyakit, dan Krida Bina Gizi. Krida lainnya yang tidak bisa dicapai adalah
Bina Obat dan Bina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain itu uji krida
ini juga digunakan untuk menentukan ketua krida dan wakil ketua krida dari masing-masing
krida yang ada.
Uji tulis di alam terbuka |
Keseluruhan sistem pengujian dilakukan secara personal karena
digunakan untuk mengetahui potensi masing-masing peserta didik. Sehingga hasil
akhir yang dicapai adalah benar-benar obyektif sesuai dengan kemampuan peserta
didik terhadap masing-masing krida yang ada.
Uji tulis menjadi tahap pertama. Uji tulis ini digunakan
untuk mengetahui kemampuan dasar peserta didik secara teori. Selanjutnya uji
materi krida dilakukan pada tiap pos dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
1. Krida Bina
Keluarga Sehat
Penguji Krida Bina Keluarga Sehat |
Uji
lisan menjadi langkah awal pengujian krida. Beberapa pertanyaan dilontarkan
untuk menguak seluruh potensi yang ada dalam diri peserta didik. Selanjutnya
uji praktik menjadi tolok ukur terhadap segala sesuatu yang telah dibeberkan
peserta didik dari uji lisan tersebut. Uji praktik yang dipakai adalah mengenai
pembuatan larutan gula dan garam sebagai pengganti oralit. Mengingat di dalam
SKK Krida Bina Keluarga Sehat membahas penyakit diare sebagai penyakit utama
anak. Penyakit diare pada anak sangat perlu diwaspadai karena kekurangan cairan
tubuh yang berlebihan saat diare dapat menyebabkan kematian.
Pembuatan oralit |
2. Krida Bina
Lingkungan Sehat
Penguji krida Bina Lingkungan Sehat |
Praktik
mengenai pembuatan air bersih dengan sistem penyaringan sederhana menjadi pokok
materi pada pos ini. Sistem penyaringan air tradisional menjadi pilihan karena
sistem penyaringan ini adalah yang paling mudah dibuat dibandingkan
sistem-sistem penyaring lain seperti aerasi, SPL, sistem penyaringan keramik,
dll. Hanya dengan menggunakan bahan-bahan sederhana seperti pasir, ijuk/ sabut
kelapa, arang tempurung kelapa, kerikil, dan batu sistem penyaringan ini dapat
dibuat. Mudah dilakukan dan diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari
karena bahan-bahan pembuatan sistem penyaringan ini senantiasa berdampingan
dengan kehidupan kita sehari-hari.
Pembuatan sistem penyaringan air sederhana |
3. Krida Bina
Penanggulangan Penyakit
Penguji Krida Bina Penanggulangan Penyakit |
Berbagai
penyakit berbahaya yang sering diderita masyarakat pada umunya menjadi bahan
uji lisan di pos ini. Penyakit-penyakit yang tersebut sesuai dengan SKK adalah
malaria, demam berdarah, diare, TB paru, anjing gila, kecacingan, dan HIV/AIDS.
Dua SKK lain yang termasuk dalam krida ini adalah imunisasi dan gawat darurat.
SKK terakhir menjadi bahan uji praktik yang sesuai. PPGD adalah istilah yang
digunakan bagi seorang Bakti Husada untuk memberikan pertolongan pertama pada
korban kecelakaan sebelum dilakukan pertolongan lanjutan oleh tim medis yang
berwenang. Penguasaan materi ini harus betul-betul dipahami jika peserta didik
menginginkan Krida Bina Penanggulangan Penyakit menjadi krida pilihannya.
Pertolongan pertama gawat darurat |
4. Krida Bina
Gizi
Penguji Krida Bina Gizi |
Beberapa
SKK terdapat dalam krida ini. Salah satunya adalah dapur umum makanan darurat
yang menjadi bahan uji praktik pada pos terakhir dari keseluruhan pos uji krida
yang ada. Layaknya dapur umum, peserta uji krida harus bisa memanfaatkan alam
sekitarnya untuk membuat sebuah menu makanan dengan peralatan dan bahan makanan
seadanya. Mirip sebuah dapur umum yang ada di posko-posko bencana. Sedangkan
uji lisan yang terakhir, materi mengenai kandungan gizi makanan, UPGK dalam
Posyandu, dan perencanaan menu menjadi penutup keseluruhan uji krida yang ada.
Dapur umum makanan darurat |
Bersama kita bisa! |
Selepas berbagai uji krida yang telah dilakukan, maka hasil
akhir obyektif segera terpampang jelas. Penentuan krida sesuai dengan hasil uji
telah tercapai. Begitu pula penentuan ketua dan wakil ketua krida.
Akhirnya kegiatan ini ditutup dengan penyematan badge krida
dan tanda jabatan sebagai ketua dan wakil ketua krida sekaligus pengucapan
Satya Pramuka sebagai ikrar yang tersemat dalam hati setiap subyek bersangkutan
untuk senantiasa bertanggung jawab dan melaksanakan kewajiban sesuai dengan apa
yang dicapai.
Pengucapan Satya Pramuka |
Semangat terus Saka Bakti Husada Pesanggaran! Sehat ada
karena SBH Jaya!!!
Atamma!
Labacco!!
Labarinna!!!
Salam Pramuka!!!!:)
0 komentar:
Posting Komentar