Senin, 17 Maret 2014

Deteksi Dini Meningitis Dengan Pemeriksaan Rangsang Meningeal

Pemeriksaan rangsang meningeal dengan cara Brudzinski I
Kita tahu bahwa meningitis merupakan penyakit berbahaya yang siapapun dapat menjadi sasaran penyakit ini. Pasalnya meningitis menyerang bagian vital manusia yakni sistem saraf pusat, dalam hal ini adalah otak dan sumsum tulang belakang.
Sama seperti penyakit pada umumnya, meningitis juga ditandai dengan beberapa gejala sebelum benar-benar sampai pada tahap kronis. Maka dari itu, alangkah baiknya jika kita sebagai insan Bakti Husada pada khususnya dan insan Pramuka pada umumnya mengetahui gejala-gejala ini untuk langkah penanganan dini.
Pemeriksaan rangsang meningeal dengan cara Kernig
Untuk melaksanakan langkah ini, kita dapat melakukan pemeriksaan rangsang meningeal. Pemeriksaan sederhana ini setidaknya dapat digunakan untuk mengetahui 6 tanda seseorang yang positif menderita meningitis. Berikut cara pemeriksaannya:

1.Brudzinski I
Caranya:
  • Memposisikan pasien tidur terlentang dengan kedua tangan dan kaki diliruskan serta berikan bantal bila ada.  
  • Memutar kepala pasien ke samping kanan kiri serta menoleh ke kanan kiri apakah ada tahanan untuk mengecek adanya gejala ekstrapiramidal atau spasme otot selain tanda meningeal. 
  • Memegang kepala penderita dengan tangan kiri dan kanan, kemudian memfleksikan kepala dagu penderita ke arah sternum/ dada penderita apakah ada tahanan atau nyeri di leher. Pada kondisi normal dagu dapat menyentuh dada
Hasil:
  • Kaku kuduk positif jika dagu tidak dapat menyentuh dada. 
  • Brudzinski positif jika bersamaan dengan pemeriksaan kaku kuduk terlihat fleksi sejenak pada tungkai bawah.
2.Brudzinsky II
Caranya:
  • Memposisikan pasien tidur terlentang dengan kedua tangan dan kaki diliruskan serta berikan bantal bila ada. 
  • Memfleksikan salah satu kaki lurus pada sendi panggul maksimal.
Hasil:
Positif jika terlihat adanya fleksi kaki kontralateral (yang tidak mengalami parese)
3.Brudzinsky III
Caranya:
  • Memposisikan pasien tidur terlentang dengan kedua tangan dan kaki diliruskan serta berikan bantal bila ada. 
  • Menekan kadua pipi atau infra orbita pasien dengan kedua tangan pemeriksa
Hasil:
Positif jika bersamaan dengan pemeriksaan terdapat fleksi pada kedua lengan.
4.Brudzinsky IV
Caranya:
  • Memposisikan pasien tidur terlentang dengan kedua tangan dan kaki diliruskan serta berikan bantal bila ada. 
  • Menekan tulang pubis penderita dengan tangan pemeriksa. 
Hasil:
Positif jika bersamaan dengan pemeriksaan terlihat fleksi pada kedua tungkai bawah.
5.Kernig
Caranya:
  • Memposisikan pasien tidur terlentang dengan kedua tangan dan kaki diliruskan serta berikan bantal bila ada. 
  • Memfleksikan paha pada sendi panggul dan lutut 90 derajat. 
  • Ekstensikan tungkai bawah pada sendi lutut, normalnya dapat mencapai 135 derajat. 
Hasil: 
Positif jika ada tahanan atau nyeri dan sudut tidak mancapai 135 derajat.

Sehat ada karena SBH jaya! Salam Pramuka!