Selasa, 22 Oktober 2013

PENEMPUHAN BADGE KRIDA

Pada hari Minggu 20/10 kemarin, Saka Bakti Husada mengadakan kegiatan penempuhan badge krida rotasi ke VII yang diselenggarakan di Kwaran Pesanggaran. Sejak pukul 08.00 kegiatan ini sudah di mulai,  di awali dengan apel pagi yang di pimpin langsung Kamabi Saka yaitu kak Muklas, serta pemakaian tanda peserta diikuti seluruh anggota Saka Bakti Husada. Acara selanjutnya interview kepada adik-adik anggota Saka Bakti Husada tentang pendapat masing-masing krida yang diminati. Sebelumnya mereka sudah diberi gambaran-gambaran tentang masing-masing krida, harapannya dalam acara pembukaan tersebut mampu memberikan prospek ke depan dalam program kerja di masing-masing krida.

Krida merupakan pembagian kelompok kecil dalam sebuah satuan karya yang di dalamnya terdapat SKK (Syarat Kecakapan Khusus) yang bisa di tempuh untuk mendapatkan TKK. Dalam kegiatan ini Terdapat dua macam sistem pengujian yang dipakai dengan pengertian dasar satuan karya yang di antaranya merupakan media pengembangan bakat dan minat peserta didik. Didalam Saka Bakti Husada terdapat enam krida yang masing-masing mempunyai SKK, yaitu Krida Bina Gizi mempunyai 5 (lima) SKK, Krida Bina Obat mempunyai 5 (lima) SKK, Krida PHBS mempunyai 5 (lima) SKK, Krida Bina Keluarga Sehat mempunyai 6 (enam) SKK, Krida Penanggulangan Penyakit mempunyai 9 (sembilan) SKK, dan Krida Bina Lingkungan Sehat mempunyai 5 (lima) SKK.

Untuk penempuhan badge krida kali ini, kegiatan uji bakat mendominasi seluruh rangkaian kegiatan. Dari masing-masing krida mempunyai pos sendiri-sendiri untuk menguji bakat dari adik-adik Saka Bakti Husada, di pos-pos tersebut adik-adik diberi tanya jawab, hal itu bertujuan  untuk mengetahu kecakapan dan pengetahuan dari adik-adik Saka Bakti Husada, sedangkan untuk uji praktiknya bertujuan untuk menguji sesuai atau tidaknya mereka dikrida yang mereka minati sesuai dengan bakat mereka masing-masing.


Pada Sesi tanya jawab masing-masing krida memberikan pertanyaan seputar krida masing-masing sesuai dengan SKK dari masing-masing krida. Pada uji praktik pertama (Krida Bina Gizi), adik-adik diberi kopi dan teh, mereka harus memilih salah satu dari menu tersebut. Apabila mereka memilih teh atau kopi mereka juga harus menjelaskan kandungan gizi yang ada didalamnya dan alasan mengapa mereka memilihnya. Pada uji praktik kedua (Krida Bina Obat), disini adik-adik diuji untuk membuat jamu tradisional dan mereka juga harus menjelaskan apa manfaat dari jamu yang mereka buat. Pada uji praktik ketiga (Krida PHBS), dipos ini adik-adik harus bisa menerapkan bagaimana cara menerapkan perilaku hidup sehat dilingkungan masyarakat sekitar, supaya tercipta lingkungan yang sehat didalam suatu masyarakat. Pada uji praktik keempat (Bina Keluarga Sehat), dipos ini adik-adik dituntut untuk bisa menjelaskan bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan cara menggosok gigi yang benar, mereka juga harus mempraktikkan menggunakan gigi palsu yang sudah disediakan. Pada uji kelima (Krida Penanggulangan Penyakit), materi ujinya tentang PPGD. Dalam uji ini adik-adik harus bisa menggunakan tensi darah dan bisa mengukur tekanan darah seseorang dengan benar dan tepat. Pada uji yang terakhir yaitu uji keenam (Bina Lingkungan Sehat) adik-adik diuji untuk menunjukkan bagaimana cara penyaringan air kotor menjadi air bersih. Menggunaka cara sederhana.


Belum selesai dari situ saja, setelah melewati berbagai ujian dan interview adik-adik menunggu untuk mendapatkan Badge Krida, mereka harus mencari badge krida didekat kamar mayat Puskesmas Pesanggaran, sesuai dengan nama yang tercantum didalam badge krida masing-masing. Setelah itu kegiatan ditutup dengan acara apel penutupan.

Hasil yang diharapkan setelah kegiatan ini supaya adik-adik memiliki pengetahuan di bidang kesehatan, mampu dan mau menyebar luaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, mampu memberikan latian tentang kesehatan kepada para pramuka di gugusdepan, dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya, dan memiliki sikap dan perilaku hidup sehat.